PURNA

PURNA


Pertemuan menjadi dasar perkenalan
antara Sang waktu, ruang, dan pikiran
hati masih bersifat semu, belum terlihat
semua mengalir layaknya air

Usia bukan sekadar usia
semua pasti semakin menua
semakin berubah dan semakin berkembang
menjadi pribadi yang berbeda

Resah menjadi sebuah kebiasaan
atas persoalan hidup mereka sendiri
jatuh, bangun, menjadi teman berjuang
selalu berdampingan tak mau lepas

Normal bila semua harus mengucap
mengucap kata perpisahan
tetapi tidak semudah mengucap sayonara
dan juga sekadar memalingkan wajah

Atas semua waktu yang telah berlalu
kini kita telah menjadi seorang purna
berpisah meninggalkan sejuta cerita
yang (mungkin) kelak kan bertemu kembali


Comments

Popular posts from this blog

Blog Competition : VoSpace

Pemimpin Bangsa, Harapan Untuk Indonesia

SI PEMILIK SENYUM