INDONESIA DALAM INDUSTRI 4.0

Indonesia Dalam Industri 4.0

Menjadi sebuah negara dengan penduduk yang banyak di dunia adalah sebuah tantangan tersendiri bagi negara. Indonesia merupakan negara keempat terbesar setelah China, India, dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduk mencapai 265 juta jiwa. Tak heran bahwa pemerintah harus lebih aktif dan berperan dalam mengurusi setiap penduduknya. Baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, kesehatan, dan lain-lain. Semua itu tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah. Pemerintah dalam menangani hal-hal di atas juga memerlukan bantuan dari berbagai organisasi-organisasi atau forum yang bergerak di masing-masing bidangnya. Dengan demikian, organisasi tersebut bisa fokus terhadap satu permasalahan atau satu bidang pada masyarakat di Indonesia. 

Salah satu contoh organisasi yang banyak dikenal orang adalah organisasi KADIN Indonesia. KADIN merupakan organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak dalam sektor atau bidang perekonomian. KADIN merupakan kepanjangan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Organisasi telah terbentuk lama sejak tahun 1968 tepatnya pada tanggal 24 September dan telah diatur pada Undang-undang no 1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Organisasi KADIN dibangun untuk membantu masyarakat Indonesia membina dan mengembangkan kerja sama seimbang dan selaras baik dalam negeri maupun mancanegara. KADIN membantu untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha seluas-luasnya pada bidang usaha di Indonesia untuk ikut serta melaksanakan pembangunan daerah serta nasional di bidang ekonomi. 

Organisasi KADIN sangat berkaitan erat dengan era Industri 4.0 Indonesia saat ini. Masyarakat Indonesia diharuskan menyesuaikan diri dengan perkembangan industri saat ini terutama dalam bidang ekonomi. Diharapkan masyarakat Indonesia menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan bisa menciptakan Indonesia di mata dunia sebagai negara yang produktif dan mampu berdaya saing yang tinggi. Dengan memadukan secara seimbang antara potensi daerah serta nasional, dan menerapkannya dengan potensi antar negara-negara, ini cukup membuat Indonesia memiliki sumber daya nasional yang menjual di pasaran. Terlebih lagi dengan memperhatikan etika dalam berbisnis atau berusaha, tatanan ekonomi pasar, dan hukum yang ada masyarakat telah menjadi sumber daya  yang produktif.

Indonesia dalam Industri 4.0 tidak hanya diajarkan untuk memperhatikan sektor ekonomi yang ada atau sedang berjalan saat ini, tetapi juga harus bisa berpikir lebih kreatif dan inovatif dalam era industri 4.0. Karena jika hanya mengikuti laju yang sedang berkembang saat ini tanpa membuat inovasi-inovasi yang baru, Indonesia bisa sedikit tertinggal menuju era industri berikutnya. Masyarakat bekerja keras untuk menampilkan yang terbaik dengan menciptakan sebuah program atau kegiatan, serta teknologi-tekonologi baru dalam perkembangan zaman agar tidak kalah dengan negara-negara yang cukup unggul. Patutnya masyarakat mampu menyesuaikan diri dalam era industri 4.0.

Memiliki sumber daya manusia yang unggul itu merupakan suatu pencapaian yang besar dan baik dengan memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Ini juga menjadi salah satu kunci kemajuan negara di dalam persaingan global yang semakin kompetitif. Mendukung setiap usaha-usaha masyarakat yang saat ini sedang berkembang, menggunakan dan bangga terhadap produk-produk lokal Indonesia mampu mendorong negara dalam mencapai tujuannya untuk meningkatkan kualitas setiap masyarakatnya. Tidak lupa untuk tetap menerapkan kerja sama, komunikasi atau interaksi, sikap saling menghargai, serta keterbukaan agar nantinya masyarakat satu sama lain mampu berkembang bersama menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan negara Indonesia menjadi sebuah negara yang produktif, kreatif, dan inovatif.